Thursday, September 20, 2007

time is .......

Bayangkan ada sebuah bank yang memberi anda rekening baru pada anda setiap paginya sejumlah Rp.86400. Semua uang itu harus anda gunakan.

Pada malam hari, bank akan menghapus sisa uang di rekening anda. Coba tebak, apa yang akan anda lakukan?

Tentu saja anda akan menghabiskan semua uang pemberian bank itu sebelum dihanguskan oleh bank.

Tahukah anda bahwa setiap dari kita memiliki bank semacam itu? Namanya adalah WAKTU.

Setiap pagi ia akan memberikan anda waktu 86400 detik.
Pada malam harinya ia akan menghapus sisa waktu yang tidak anda gunakan untuk tujuan baik. Karena ia tidak memberikan sisa waktunya pada anda. Ia juga tidak memberikan anda waktu tambahan.

Setiap hari ia akan membuka satu rekening baru u/ anda. Setiap malam ia akan menghanguskan sisanya. Jika anda tidak menggunakannya maka anda akan merasa rugi.

Anda tidak bisa menariknya kembali, ataupun meminta "uang muka" untuk keesokan harinya. Anda harus hidup dalam simpanan hari ini.

Maka dari itu, gunakanlah waktu yang anda miliki sebaik mungkin.

Agar tahu pentingnya waktu SETAHUN, tanyakan pada murid yang tak naik kelas.

Agar tahu pentingnya waktu SEBULAN, tanyakan pada ibu yang melahirkan bayi prematur.

Agar tahu pentingnya waktu SEMINGGU, tanyakan pada editor majalah mingguan.

Agar tahu pentingnya waktu SEJAM, tanyakan pada cowo yang nunggu cewenya.

Agar tahu pentingnya waktu SEMENIT, tanyakan pada orang yang ketinggalan pesawat terbang.

Agar tahu pentingnya waktu SEDETIK, tanyakan pada orang yang hampir tertabrak mobil.

Agar tahu pentingnya waktu SEMILIDETIK, tanyakan pada peraih medali perak olimpiade.

Tuesday, September 18, 2007

Keran air

Ada seorang yang hidup di daerah pedalaman yang selama hidupnya belum tersentuh kemajuan dunia modern. Suatu saat ia diajak oleh anaknya mengunjungi ibu kota untuk sekedar menikmati dan mengetahui adanya gaya hidup yang lain dari yang biasa ia hadapi.

Selama di kota ia tinggal di hotel yang aduhai mewahnya. Segalanya bagai mimpi. Ia merasakana adanya surga di dunia. Bayangkan saja, Masuk di kotak kecil, berdiri beberapa menit, tiba-tiba saja sudah berada di lantai yang tinggi (lift). Hanya dengan menekan sebuah alat kecil (remote control), tiba-tiba sebuah kotak mengeluarkan sinar, dan di dalamnya ada gambar hidup (televisi). Ia tak habis-habisnya berdecak kagum akan segala keanehan dunia ibu kota yang belum pernah ia alami sebelumnya.

Ketika akan pulang ke tempat asalnya, ia ditanya apa yang ingin dibawanya pulang sebagai kenangan. Tanpa berpikir panjang ia berkata: ‘Saya ingin membawa pulang dua keran air.’ Semua pada bengong. Namun ia lalu menjelaskan bahwa setelah pulang, kedua keran air itu akan ditempelkan pada dinding rumahnya. Ia berpikir, hanya dengan memutarkan keran air itu, ia akan mendapatkan air yang amat dibutuhkan terutama ketika terik matahari menyengat keras. Ia tidak tahu kalau keran air di kamar hotel itu dihubungkan dengan pipa ke sumber airnya.

*Jika tak dihubungkan dengan sang ASAL, maka hidup ini cumanlah sebuah mimpi kosong.
*Penampakan lahiriah tak mewakili kebenaran batiniah seseorang.

Penghalang impian!

Semua orang pasti memiliki mimpi-mimpi dan harapan-harapan dalam kehidupannya. Mimpi yang dia inginkan untuk menjadi kenyataan. Namun realita kehidupan kadang berkata lain, apa yang terjadi, apa yang menjadi kenyataan, berbeda dengan mimpi dan harapan yang pernah terbayang di benak kita masing-masing. Ada beberapa hal yang menghalangi mimpi-mimpi anda untuk menjadi kenyataan.
1. Takut gagal
Takut adalah perasaan yang biasa, namun bila anda sudah takut gagal dalam melakukan sesuatu, maka 50% anda sudah gagal. Hilangkan perasaan itu tumbuhkan rasa ingin mencoba tanpa harus takut terbebani perasaan jika gagal. Gagal adalah hal yang biasa, kenapa tidak mencoba lagi ??? selalu ada kesempatan.
2. Melawan kemungkinan-kemungkinan
Kemungkinan-kemungkinan selalu muncul dalam melakukan pekerjaan, ada kemungkinan yang baik ada pula kemungkinan yang terburuk sekalipun. Sebagian besar dari kita selalu berpikir tentang kemungkinan terburuk yang tentu saja mempengaruhi kejiwaan serta semangat kerja anda dalam mencapai tujuan.
3. Ingin yang biasa-biasa saja
Kenapa anda tidak menginginkan sesuatu yang luar biasa ??? buatlah hasil yang lebih dari biasanya, buatlah hasil yang berbeda dari yang sudah ada.
4. Kurang antusias
Antusiasme mungkin hal yang sepele, namun antusiasme akan menimbulkan gairah dan semangat bagi anda. Setidaknya dengan antusias terhadap sesuatu maka anda akan memiliki semangat untuk mencapai hasil yang sebaik-baiknya.
5. Defensif terhadap perubahan
Sesuatu yang tidak dihindari adalah perubahan, namun demikian perubahan menuju yang lebih baiklah yang harus dilakukan dan diikuti. Banyak atasan (pimpinan) yang tidak bertahan lama dalam posisinya, kenapa ??? karena mereka ingin membuat perubahan ditempat dimana dia memimpin tapi dia sendiri defensif terhadap perubahan. Bagaimana mungkin ?

Cerita si pendaki gunung


Suatu ketika, ada seorang pendaki gunung yang sedang bersiap-siap melakukan perjalanan. Di punggungnya, ada ransel carrier dan beragam carabiner (pengait) yang tampak bergelantungan. Tak lupa tali-temali yang disusun melingkar di sela-sela bahunya.

Pendakian kali ini cukup berat, persiapan yang dilakukan pun lebih lengkap.
Kini, di hadapannya menjulang sebuah gunung yang tinggi. Puncaknya tak terlihat, tertutup salju yang putih. Ada awan berarak-arak di sekitarnya, membuat tak seorangpun tahu apa yang tersembunyi di dalamnya. Mulailah pendaki muda ini melangkah, menapaki jalan-jalan bersalju yang terbentang di hadapannya. Tongkat berkait yang di sandangnya, tampak menancap setiap kali ia mengayunkan langkah.


Setelah beberapa berjam-jam berjalan, mulailah ia menghadapi dinding yang terjal. Tak mungkin baginya untuk terus melangkah. Dipersiapkannya tali temali dan pengait di punggungnya. Tebing itu terlalu curam, ia harus mendaki dengan tali temali itu. Setelah beberapa kait ditancapkan, tiba-tiba terdengar gemuruh yang datang dari atas. Astaga, ada badai salju yang datang tanpa disangka. Longsoran salju tampak deras menimpa tubuh sang pendaki.

Bongkah-bongkah salju yang mengeras, terus berjatuhan disertai deru angin yang membuat tubuhnya terhempas-hempas ke arah dinding. Badai itu terus berlangsung selama beberapa menit. Namun, untunglah, tali-temali dan pengait telah menyelamatkan tubuhnya dari dinding yang curam itu. Semua perlengkapannya telah lenyap, hanya ada sebilah pisau yang ada di pinggangnya. Kini ia tampak tergantung terbalik di dinding yang terjal itu.

Pandangannya kabur, karena semuanya tampak memutih. ia tak tahu dimana ia berada. Sang pendaki begitu cemas, lalu ia berkomat-kamit, memohon doa kepada Tuhan agar diselamatkan dari bencana ini. Mulutnya terus bergumam, berharap ada pertolongan Tuhan datang padanya.
Suasana hening setelah badai. Di tengah kepanikan itu, tampak terdengar suara dari hati kecilnya yang menyuruhnya melakukan sesuatu. “Potong tali itu….potong tali itu. Terdengar senyap melintasi telinganya.

Sang pendaki bingung, apakah ini perintah dari Tuhan? Apakah suara ini adalah pertolongan dari Tuhan? Tapi bagaimana mungkin, memotong tali yang telah menyelamatkannya, sementara dinding ini begitu terjal? Pandanganku terhalang oleh salju ini, bagaimana aku bisa tahu? Banyak sekali pertanyaan dalam dirinya. Lama ia merenungi keputusan ini, dan ia tak mengambil keputusan apa-apa…

Beberapa minggu kemudian, seorang pendaki menemukan ada tubuh yang tergantung terbalik di sebuah dinding terjal. Tubuh itu tampak membeku, dan tampak telah meninggal karena kedinginan. Sementara itu, batas tubuh itu dengan tanah, hanya berjarak 1 meter saja….

***

Teman, kita mungkin kita akan berkata, betapa bodohnya pendaki itu, yang tak mau menuruti kata hatinya. Kita mungkin akan menyesalkan tindakan pendaki itu yang tak mau memotong saja tali pengaitnya. Pendaki itu tentu akan bisa selamat dengan membiarkannya terjatuh ke tanah yang hanya berjarak 1 meter.

Ia tentu tak harus mati kedinginan karena tali itulah yang justru membuatnya terhalang.
Begitulah, kadang kita berpikir, mengapa Allah tampak tak melindungi hamba-Nya? Kita mungkin sering merasa, mengapa ada banyak sekali beban, masalah, hambatan yang kita hadapi dalam mendaki jalan kehidupan ini. Kita sering mendapati ada banyak sekali badai-badai salju yang terus menghantam tubuh kita. Mengapa tak disediakan saja, jalan yang lurus, tanpa perlu menanjak, agar kita terbebas dari semua halangan itu?

Namun teman, cobaan yang diberikan Allah buat kita, adalah latihan, adalah ujian, adalah layaknya besi-besi yang ditempa, adalah seperti pisau-pisau yang terus diasah. Sesungguhnya, di dalam semua ujian, dan latihan itu, ada tersimpan petunjuk-petunjuk, ada tersembunyi tanda-tanda, asal KITA PERCAYA. Ya, asal kita percaya.

Seberapa besar rasa percaya kita kepada Allah, sehingga mampu membuat kita “memotong tali pengait” saat kita tergantung terbalik? Seberapa besar rasa percaya kita kepada Allah, hingga kita mau menyerahkan semua yang ada dalam diri kita kepada-Nya?
Karena percaya adanya di dalam hati, maka tanamkan terus hal itu dalam kalbumu.
Karena rasa percaya tersimpan dalam hati, maka penuhilah nuranimu dengan kekuatan itu.
Teman, percayalah, akan ada petunjuk-petunjuk Allah dalam setiap langkah kita menapaki jalan kehidupan ini. Carilah, gali, dan temukan rasa percaya itu dalam hatimu.
Sebab, saat kita telah percaya, maka petunjuk itu akan datang dengan tanpa disangka.

proof that u'r not just dreaming only, dreamer!

Penyakit yang sangat mengerikan dalam hidup adalah tidak berkemampuan untuk punya impian. Ketika kita tidak punya impian, maka banyak kemungkinan-kemungkinan yang sebenarnya sangat mungkin akan menjadi tidak mungkin.
Berbicara masalah impian, ada orang yang tidak berani punya impian, ada yang impiannya masa lalu, banyak yang bermimpi kecil, sebagian bermimpi besar tapi tidak mempersiapkan insfrastruktur impiannya, juga ada yang bermimpi besar tapi mudah puas, dan sangat sedikit yang bermimpi besar setelah tercapai mimpi besar lagi. Kebanyakan diantara kita adalah menduduki posisi hanya pada level mimpi basah saja he..he..he…, sehinga usianya saja yang bertambah, tapi mentalitas cita-citanya tidak pernah bertambah.

Tadi pagi, saya berkunjung kesalah satu sahabat yang selama ini hanya sekedar saling senyum kalau berjumpa, namun belum pernah berkunjung ke rumahnya. Padahal rumah kami saling berdekatan.
Awal mula kami berkunjung adalah ketika tetangga kami melihat modul pelatihan The Spiritual SMART Management yang sedang kami pegang, kemudian beliau minta tiga modul pelatihan yang berbeda, sebab tertarik dengan cover dan judul didepannya.
Ketika beliau membaca salah satu bahasan yang berjudul “Dare To Dream”, yaitu berani bermimpi, inti materinya seperti bahasan tadi, beliau tertawa terbahak-bahak, sebab selama ini impiannya sudah besar, namun impiannya yang besar itu tidak spesifik.
Beliau berceritera, padahal saya sendiri juga tidak berharap beliau berceritera. Beliau mengatakan:”Impian besarku memang terwujud”, tapi karena kurang spesifik, akhirnya impian itu terwujud dan malah menyulitkan diri sendiri.
Kemudian beliau melanjutkan ceriteranya tentang bagaimana impian besarnya itu terwujud dan mempersulit diri sendiri. Beliau sudah sepuluh tahun, punya impian ingin punya mobil, dan alhamdulilah impiannya terwujud. Namun, karena tidak spesifik, akhirnya impian punya mobil menjadi kenyataan, hanya mobil butut. Yaitu, mobil tahun tua banget, bahkan bisa dikatakan mobil tahun kakek-kakek dan nenek-nenek
Setelah punya mobil itu, keuangannya bukan malah bertambah, namun hampir lima puluh persen keuangan dan waktunya terkuras untuk mobil. Beliau sekarang, ingin menjual mobil itu dan sudah memasang iklan di koran, namun sampai sekarang, belum ada satupun yang berminat.
Ketika mendengar kisah nyata tentang impian besar yang tidak spesifik itu, secara pribadi saya tertawa geli, jangan-jangan selama ini, impian terkabul, tapi impian yang menggerogoti kehidupan.
Kita sudah memasuki bulan ramadhan, pada bulan ramadhan, doa-doa insyaAllah akan terkabulkan. Oleh karena itu, jangan sampai doa kita terkabul, tetapi justru menggerogoti prestasi kita. Mari bermimpi besar yang spesifik.
Berani hadapi bermimpi besar yang spesifik!!! Atau impian besar kita terkabul dan menggerogoti kehidupan kita. Bagaimana pendapat Anda???


dikutip dari Amri.web

Salah Obat

Banyak diantara kita yang ingin sehat, maka salah satu caranya adalah minum obat. Namun banyak diantara kita, minum obat bukan menjadi sehat, sebab obatnya salah. Begitu juga dalam kehidupan, banyak diantara kita ingin sehat dan fit dalam menghadapi kehidupan ini, namun banyak yang salah dalam mengkonsumsi obatnya.

Karena orang ingin rilek dan fres, maka dipilihlah aktivitas olah raga memancing, tidak salah memang aktivitas memancing, namun kalau kita tidak hati-hati justru memancing bisa menyebabkan kita menjadi pemalas. Bukan kesabaran dan kearifan yang kita dapat, namun kemalasan dan terbuang waktu sangat banyak. Ini terjadi, karena kita menganggur, beraktivitas penenangan yaitu memancing, jadi tenang betulan yaitu malas he..he..
Kalau kita ingin suasana tenang tanpa kebisingan, tidak salah memang. Namun, bagi kita yang tidak terbiasa kerja keras, penuh aktivitas yang memerlukan vitalitas, tempat yang tenang malah membunuh kreativitas dalam kegigihan menghadapi kehidupan. Maka, cari saja suasana yang hiruk pikuk, agar saraf kita tidak tertidur.
Begitu juga sebaliknya, bagi yang setiap hari kerja keras dan dihimpit aneka target cepat tanpa ampun, maka jangan istirahat di tempat hiruk pikuk, sebab syarat diri kita akan terputus oleh keputusasaan. Carilah tempat tinggal yang hening. Kalau kesulitan, buat saja satu ruangan khusus yang ada alat peredamnya.
Bagi temen-temen yang pekerjaannya banyak duduk atau sedikit aktivitas gerak, maka buatlah hari-hari tertentu aktivitas yang penuh gerak. Agar tulang dan otot-otot kehidupan kita menjadi kokoh, sehingga sensori motoriknya menjadi hidup dan sehat.
Sedangkan temen-temen yang pekerjaannya banyak gerak, maka buatlah hari-hari tertentu aktivitas yang diam dan menenangkan. Agar tulang dan otot-otot kehidupan kita bisa menjadi lentur.
Sahabat
Hidup ini, harus variasi, tanpa variasi akan menjadi jenuh dan membosankan. Jangan makan sate terus, juga jangan makan sambal terus, semuanya perlu variasi.
Yang di kampung mainlah ke kota, agar bisa melihat gedung-gedung menjulang, namun yang di kota main-mainlah ke kampung agar bisa melihat gunung-gunung yang menjulang.
Berani menghadapi tantangan hidup dengan obat yang benar !!! Atau hidup senang dengan salah obat yang berdampak salah produktivitas. Bagaimana pendapat sahabat.


dikutip dr Amri.web

Monday, September 17, 2007

Marhaban yaa Ramadhan!

Jika hati ini seringkali jengkel,
Jadikan ia jernih sejernih XL,
Jika hati ini seringkali iri,
Jadikan ia cerah secerah MENTARI,
Jika hati ini seringkali dendam
Jadikan ia penuh kemesraan FREN
Jika hati ini seringkali dengki
Jadikan ia penuh SIMPATI
Ahlan Wa Sahlan Wa Marhaban Ya Ramadhan
Bebaskan Diri dari ROAMING dosa,
Raihlah HOKI
Raihlah JEMPOL dari Illahi

Thursday, September 13, 2007

Apa sih asiknya bersepeda?


mengertikah arti foto ini??

dengan bersepeda, anda dapat melihat bunga di masa depan

dengan bersepeda, anda ikut melestarikan lingkungan

dengan bersepeda, anda IKUT MENYELAMATKAN bumi ini dari global warming

dengan bersepeda, anda bisa mendapatkan foto keren kaya saya ini,,hehehehe....