Friday, January 3, 2014

Rasa aman itu racun

“You don’t realy know what you’ve got till it’s gone..”

For me, it happens, a lot..



Jakarta yg katanya panas, dan memang benar. Setidaknya itu yg saya tulis di blog ini sekitar 2 bulan lalu, tapi kini tidak lagi. Seneng? Harusnya sih iya. Tapi kayaknya ada yang salah..

Bukannya saya tidak bersyukur, tapi sepertinya kurang pas. Layaknya neraka yang seharusnya panas, dan surga yang seharusnya adem, kalau dibalik malah jadi aneh. Sekarang dimana jakarta yg panas itu?

Semua berawal ketika saya pindah kosan, dari kosan dahulu yg saya ceritakan di postingan blog sebelumnya, ke tempat sekarang yang lebih mirip nostalgia saya waktu jaman SD. Luas, lapang, dingin, murah, bebas nyamuk, laundry gratis, dan ada kulkas O_o! Satu lagi keuntungannya adalah deket kantor. Saya cukup berjalan 10 menit dan sim salabim sampailah di kantor. Tidak ada lagi cerita melihat demo di bundaran HI, kejebak macet, nungguin busway yang ga dateng2, semuanya begitu praktis ditambah dengan harga makanan di deket kosan baru ini yg bisa dibilang sangat murah.

Pada awalnya memang itu semua yang saya cari. Lepas dari kehidupan kosan sebelumnya menuju tempat yang lebih nyaman.

Tapi.. baru sekarang saya sadari, saya takut. Rasa aman itu racun, dan itu benar! Saya takut semua kenyamanan ini membuat saya makin malas gerak, malas berubah, merasa cukup dan malas mencari kehidupan lain yang lebih baik lagi. Dan sungguh, sekarang saya sangat merindukan masa-masa penderitaan itu.

--------------------------------------------------------

Side story---

Kemarin-kemarin tumben AC di kantor rusak, dan ruangan tempat saya kerja berubah jadi sauna. Semua orang mengeluh, kecuali saya. Bagiku inilah jakarta yang sebenarnya :D Jakarta yang saya rindukan, Jakarta yang bisa memaksa saya mencari sesuatu yang lebih baik.

No comments: