Di awal film ini sudah diceritakan kalau Yerusalem (Darussalam) sedang dikuasai oleh King Yerusalem (Raja Baldwin IV) , setelah bbrp tahun sebelumnya saat ia berusia 16 tahun, ia mendapatkan Yerusalem dari kemenangan perang melawan Islam yg dipimpin Salahudin Al Ayubi, seorang tokoh Islam dari Damaskus yg sangat ditakuti tokoh2 kafir bahkan sampai sekarang pun.
Kondisi saat itu antara Yerusalem dan pihak Salahudin sedang ada perjanjian damai dimana antar sesama mereka tidak boleh ada perang dan saling bunuh. Lalu beranjaknya waktu, pergantian pemegang kekuasaan di Yerusalem pun datang. Sang raja, menginggal karena penyakit kustanya, dan digantikan oleh keponakannya yang ternyata terkena penyakit yg sama. Akhirnya kekuasaan jatuh kepada Guy De Lusignan, sang ambisius yang tidak menginginkan perdamaian dengan umat muslim. Dia berhasil menjadi Raja dengan bekingan Reynald De Chatillon, seorang ambisius dan rakus kekuasaan yang memang tidak sependapat dengan raja sebelumnya.
Memang layaknya yg diceritakan Al Quran dan yg sudah dialami ketika zaman nabi Muhammad, kemenangan bisa didapat memang awalannya akibat kelakuan orang kafir yang suka melanggar perjanjian. Pada film ini pun, ketika perjanjian dgn pihak muslim dilanggar, dan mereka dengan angkuhnya mengajak perang, terjadilah kemenangan yang ditunggu2 oleh Salahudin. Pasukan Yerusalem dibantai habis pada perang Hattin (1187M) dan kota Yerusalemnya sendiri ditinggalkan nyaris tanpa ada persiapan pertahanan.
Singkat cerita, setelah Salahudin datang ke Yerusalem dan terlibat pertempuran, akhirnya Yerusalem menyerah, dan diadakan perjanjian; "Yerusalem dikuasai kembali oleh Islam. Bagi nasrani atau yahudi yg mau tinggal disana akan dijamin keamanan dan ketenangan dalam urusan peribadatannya selama mereka membayar jizyah. Bagi yang tidak mau tinggal, diberikan waktu seminggu untuk bersiap2 dan menginggalkan kota Yerusalem"
Sungguh suatu kemenangan yang nyata. Suatu futuh Yerusalem setelah perjanjian "hudaibiyah" versi mereka terlalui..
No comments:
Post a Comment