Tuesday, September 18, 2007

proof that u'r not just dreaming only, dreamer!

Penyakit yang sangat mengerikan dalam hidup adalah tidak berkemampuan untuk punya impian. Ketika kita tidak punya impian, maka banyak kemungkinan-kemungkinan yang sebenarnya sangat mungkin akan menjadi tidak mungkin.
Berbicara masalah impian, ada orang yang tidak berani punya impian, ada yang impiannya masa lalu, banyak yang bermimpi kecil, sebagian bermimpi besar tapi tidak mempersiapkan insfrastruktur impiannya, juga ada yang bermimpi besar tapi mudah puas, dan sangat sedikit yang bermimpi besar setelah tercapai mimpi besar lagi. Kebanyakan diantara kita adalah menduduki posisi hanya pada level mimpi basah saja he..he..he…, sehinga usianya saja yang bertambah, tapi mentalitas cita-citanya tidak pernah bertambah.

Tadi pagi, saya berkunjung kesalah satu sahabat yang selama ini hanya sekedar saling senyum kalau berjumpa, namun belum pernah berkunjung ke rumahnya. Padahal rumah kami saling berdekatan.
Awal mula kami berkunjung adalah ketika tetangga kami melihat modul pelatihan The Spiritual SMART Management yang sedang kami pegang, kemudian beliau minta tiga modul pelatihan yang berbeda, sebab tertarik dengan cover dan judul didepannya.
Ketika beliau membaca salah satu bahasan yang berjudul “Dare To Dream”, yaitu berani bermimpi, inti materinya seperti bahasan tadi, beliau tertawa terbahak-bahak, sebab selama ini impiannya sudah besar, namun impiannya yang besar itu tidak spesifik.
Beliau berceritera, padahal saya sendiri juga tidak berharap beliau berceritera. Beliau mengatakan:”Impian besarku memang terwujud”, tapi karena kurang spesifik, akhirnya impian itu terwujud dan malah menyulitkan diri sendiri.
Kemudian beliau melanjutkan ceriteranya tentang bagaimana impian besarnya itu terwujud dan mempersulit diri sendiri. Beliau sudah sepuluh tahun, punya impian ingin punya mobil, dan alhamdulilah impiannya terwujud. Namun, karena tidak spesifik, akhirnya impian punya mobil menjadi kenyataan, hanya mobil butut. Yaitu, mobil tahun tua banget, bahkan bisa dikatakan mobil tahun kakek-kakek dan nenek-nenek
Setelah punya mobil itu, keuangannya bukan malah bertambah, namun hampir lima puluh persen keuangan dan waktunya terkuras untuk mobil. Beliau sekarang, ingin menjual mobil itu dan sudah memasang iklan di koran, namun sampai sekarang, belum ada satupun yang berminat.
Ketika mendengar kisah nyata tentang impian besar yang tidak spesifik itu, secara pribadi saya tertawa geli, jangan-jangan selama ini, impian terkabul, tapi impian yang menggerogoti kehidupan.
Kita sudah memasuki bulan ramadhan, pada bulan ramadhan, doa-doa insyaAllah akan terkabulkan. Oleh karena itu, jangan sampai doa kita terkabul, tetapi justru menggerogoti prestasi kita. Mari bermimpi besar yang spesifik.
Berani hadapi bermimpi besar yang spesifik!!! Atau impian besar kita terkabul dan menggerogoti kehidupan kita. Bagaimana pendapat Anda???


dikutip dari Amri.web

No comments: